Salah satu yang cukup membuat miris saat ini adalah bagaimana para istri yang bersuami, atau ibu yang sudah beranak juga berlomba – lomba memasang foto centil dan menggoda mereka di sosial media. Entah apa maksud dan tujuan mereka melakukan hal itu.
Pastilah kita juga sadari bahwa dengan peningkatan kesadaran teknologi, khususnya media sosial, tampaknya menciptakan sebuah golongan masyarakat baru. Yaitu manusia jenis baru yang memiliki sifat baru yaitu narsis he..he…
Jikalau yang memajang foto – foto centil tersebut adalah mereka para gadis yang masih lajang, tampaknya masih bisa diterima dalam nurani kita sebagai orang timur. Tetapi jika para ibu dan istri yang berpose heboh, sehingga menggoda tanggapan dan komentar dari para pria yang bahkan tidak dikenal bisa menjadi sebuah musibah.
Lalu kemana anda para suami… para pria yang seharusnya punya rasa cemburu saat pasangan anda digoda dengan komentar – komentar aneh para pria di media sosial pada foto yang dipajang istri anda? Atau malah bangga dengan hal itu.
Suami adalah kepala keluarga, pemimpin istri dan anak anaknya, imam bagi anggota keluarganya. Baik buruknya istri ya tergantung dari bagaimana suami memimpinnya. Jika istri nakal di jejaring sosial, dengan memamerkan kecantikan dan lekuk-lekuk tubuhnya, kenapa bisa suami membiarkannya?
Dinasihatian kek jangan jadi suami yang melempem. Tak berdaya dengan kelakuan istrinya. Lebih mencengangkan lagi, suami bukan memberi nasehat untuk tak terlalu over dalam memajang foto diri istri, apalagi melarangnya eh malah justru mensupportnya, memuji-muji, ikut lebay dengan unjuk gigi di chat room; “edaaann ayune.., wooowww…, siipp mama.. , lanjutkan mama,… istri siapa sih ini.. (nah, sampe gak tau kalo itu istrinya) He-he.
Padahal banyak pria yang berkomentar nakal dan menggoda foto istrinya. Bukannya menyuruh istri menghentikan kegenitannya atau menghapus foto-foto selfienya yailah malah menggembosinya!
Hadeww ini suami apa pedagang asongan? Itu istrimu woii kenapa malah kaupasarkan, gak sekalian kauobralin sepuluh ribu dapet empat! Disitulah saya merasa heran, mungkinkah pembaca juga demikian, ikut merasa keheranan?
loading...