Bisa ditebak karena penampilan tak biasa tersebut, tak ada satu orang pun yang melayaninya. Para pelayan di sana mengabaikan sang kakek, bahkan nyaris tidak melirik. Mereka berasumsi, tamu itu tak akan mampu membeli apapun dari toko mereka.
Karena tak dianggap, sang kakek pindah ke toko lain yang menjual Harley Davidson.
Beda dari toko sebelumnya, sang kakek disambut ramah dan hangat. Menurut menurut pemberitaan situs media Thailand, Sanook, hanya butuh waktu 10 menit bagi pria sepuh itu untuk mengambil keputusan. "Saya akan membelinya," kata dia.
Yang lebih menakjubkan lagi adalah ketika sang kakek mengeluarkan uang tunai 600.000 baht sekitar Rp 231 juta, dan membayar sepeda motor Harley-Davidson pilihannya.
Pria itu diidentifikasi sebagai Lung Decha, seorang mekanik yang jujur dan tekun, yang kini pensiun dari pekerjaan. Selama hidupnya, dia tidak pernah merokok, minum, atau berjudi.
Karena telah bekerja keras sepanjang hidupnya, sang kakek memutuskan untuk menggunakan tabungannya untuk mendapatkan motor impian: Harley Davidson.
Jika pelayan dari toko sebelumnya mengetahui soal apa yang dilakukan Kakek Decha, mungkin mereka akan menyesal tidak melayaninya dengan baik.
Sebenarnya kejadian seperti ini juga pernah terjadi sebelumnya, pembelian kendaraan dengan tunai juga pernah dilakukan seorang pria di China. Ia membayar mobil barunya menggunakan 660.000 koin dan 20.000 lembar uang kertas pecahan kecil.
Pembeli mobil, yang diidentifikasikan sebagai Gan, menyerahkan koin-koinnya dalam jumlah besar kepada penjual mobil di dekat kota Shenyang, seperti dilaporkan televisi Liaoshen Evening News yang dilansir BBC 7 Juni 2015.
Setiap koin dan lembaran uang kertas itu masing-masing bernilai 1 Yuan atau sekitar Rp 2.159, dan total berat koin-koin tersebut mencapai sekitar 4 ton. Tumpukan ratusan ribu koin tersebut membutuhkan tempat lebih 4 meter di ruang pamer mobil.
Gan menjelaskan, dia membayar mobil secara tunai karena dia mengumpulkan koin-koin pecahan kecil dalam jumlah yang sangat besar, yang didapat dari SPBU tempat dia bekerja.
Hal ini bisa menjadi sebuah pelajarn untuk kita semua agar tidak meremehkan seseorang hanya karena penampilan luarnya yang kita anggap "tidak layak". Marilah kita memulai , menghargai sesama tanpa harus melihat status sosial ataupun harta yang dimiliki.
SHARE artikel ini agar bisa menjadi pelajaran untuk lebih banyak orang.
loading...