Kapolres Kutai Kartanegara (Kukar) AKBP Fadillah Zulkarnaen, kepada detikcom, Minggu (17/9/2017), mengatakan kejadian ini bermula ketika Arjuna pada Jumat (15/9) berniat mandi di Muara Jawa. Saat sedang berenang tiba-tiba dia diserang buaya dan jasadnya belum ditemukan.
Jumat (15/9)
Arjuna turun ke sungai di Muara Jawa tepatnya di Jety BRE pada pukul 16.30 WIB. Tiba-tiba dia diserang buaya dan tubuhnya terseret 20 meter dari lokasi dia berenang semula. Saksi sempat melihat tubuh korban dengan kondisi tak berdaya selama 1 menit dan setelah itu menghilang.
Sabtu (16/9)
Pawang Budaya Suprianto, mendengar kabar Arjuna diserang buaya. Dia pun mencoba menyelamatkan Arjuna dengan cara berenang di sungai dan membaca mantra. Suprianto lalu turun di sungai di Jety BRE pada pukul 11.00 WIB.
Sambil berenang dan baca mantra, tiba-tiba Suprianto terlihat diserang buaya dari dalam air. Saksi sempat melihat Suprianto diserang buaya dalam waktu 2 menit dan setelah itu tubuhnya menghilang.
Minggu (17/9)
Sampai saat ini, Tim Sar masih mencari Arjuna dan Suprianto. Kedua tubuh orang tersebut belum ditemukan hingga minggu sore pukul 15.00 WIB.
Fadil juga memperingatkan kepada warga untuk tidak berenang dulu di sungai karena sedang rawan. Dia bersama tim Polair masih berupaya mencari jasad korban.
"Pernah beberapa kejadian (manusia diserang buaya). Tapi saya lupa. Ada beberapa kasus dan tidak semua di situ. Cuma memang di sini masih rawan saya imbau untuk tidak berenang dulu," ujarnya.
Untuk menyaksikan video menegangkan ini anda bisa menemukannya di youtube, dengan mengetik pada pencarian "pawang buaya diterkam buaya di Kutai".
sumber: detik.com
loading...